Om Om Bayar ABG Untuk Layani Nafsunya

FILM BOKEP Om Om Bayar ABG Untuk Layani Nafsunya

Om Om Bayar ABG Untuk Layani Nafsunya, Pada hari Kamis, saya sudah stand by di rental tersebut, berdebar-debar juga rasanya saya menunggu Linda, seperti apa rupanya ya. “Selamat pagi, Om namanya Andi khan?” “Ya, betul.. Ini Linda ya!” tanya saya kembali padanya. Di hadapan saya sekarang adalah seorang cewek ABG yang cantik.

Saya perkirakan umurnya baru 16 tahun, tinggi 160 cm, berat 47 kg dan berkulit putih mulus khas cina dengan rambut lurus sebahu, memakai baju hem ketat warna krem, celana jins hitam tiga perempat yang pas. Film Dewasa Duduk di samping saya tampak mengintip CD-nya yang berwarna putih. Kontol saya langsung tegak bagaikan Monas melihat cewek cantik ini. “Gimana khabarnya?” tanyaku membuka percakapan sambil mempersilakannya duduk.

“Baik Om, senang rasanya liburan ke Lombok” “Oh ya? Udah kemana aja Linda?” “Ke pantai Senggigi, terus Suranadi dan tempat gerabah itu” “Terus Linda sekarang sama siapa?” “Sama Papa, Mama dan sepupu, Linda tinggal di suatu Hotel”

“Wah, asyik dong..” “So pasti, tapi lebih asyik kalo diantar sama tour guide seperti Om” “Itu sich gampang Lin, yang penting ada komisinya lho” canda saya. “Tenang Om, dijamin nggak nyesel dech nganterin Linda” Linda orangnya supel dengan senyumnya yang manis mirip artis mandarin dan aroma tubuhnya yang sangat wangi.

‘Adik’ saya sudah nggak bisa diam nich. “Ceritanya Om Andi tuch asli khan?” “Tentu saja asli lho, dari pengalaman sex pribadi” “Enak dong”“Enak apanya Lin?” pancing saya mulai memepetkan tempat duduk. Ini baru kesempatan namanya.

Asik khan pembaca, bisa berduaan sama abg yang tentu saja masih seger-segernya.. “Gituannya lho..” jawabnya tersipu malu. “Emangnya Linda pernah gituan sama pacar?” “Ya.. Hampir pernah” “Hampir pernah gimana, nggak usah malu dech, ceritain dong”

“Siapa tahu Om bisa bantu” ujarku sambil tangan kiri saya merangkul pundaknya. Wah, Linda tampaknya nggak marah nich saya pegang pundaknya, berarti ada lampu hijau dong. “Janji ya Om, nggak bilang siapa-siapa” “Janji dech” saya menunjukkan tanda victory padanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts